Sudah Ada Sejak 1907, Ponpes di Blitar Lestarikan Tradisi Unik Tarawih Kilat: 23 Rakaat Dalam 10 Menit
-(freepik.com/h9images)-
Tradisi ini bermula karena makin sedikitnya jumlah peserta yang ikut melaksanakan sholat tarawih.
Karena kondisi yang bikin miris ini, Mbah Kiai Abdul Ghofur lalu bertanya kepada warga kenapa enggan mengikuti salat tarawih lagi.
Para Jemaah yang sebagian besar merupakan seorang petani, mengakui terlalu lelah untuk mengikuti sholat tarawih setelah seharian bekerja di sawah.
Untuk mengatasi hal tersebut, Mbah Kiai Abdul Ghofur berinisiatif mendirikan salat tarawih kilat. Harapannya agar seluruh masyarakat dapat menunaikan ibadah ini.
Tradisi ini tidak hanya diikuti oleh warga sekitar, naun warga dari luar kecamatan pun terlihat antusias menyambutnya.
Salah seoranmg warga mengatakan bahwa gerakan tarawih kilat membuatnya lebih bersemangat untuk mengikuti ibadah khusus di bulan Ramadan. ***