Bangka Belitung Bersemangat Menggarap Proyek Bandara Internasional yang Sudah Direncanakan Sejak Tahun 2015 dengan Luas 420 H
bandara-Holgi Holgi/pixabay-
Bangka Belitung Bersemangat Menggarap Proyek Bandara Internasional yang Sudah Direncanakan Sejak Tahun 2015 dengan Luas 420 H
9 Tahun Direncanakan, Jembatan dengan Luas 420 H di Bangka Belitung ini Tak Kunjung Dibangun, Ternyata Kurang Dana Sebesar Rp800 Miliar
Luasnya Capai 420 Hektare! Bangka Belitung Butuh Dana 800 Miliar Untuk Membuat Proyek Bandara Nasional, Sampai Saat ini Belum Juga Dibangun?
Bangka Belitung nampaknya akan segera menjalankan proyek ambisius mereka untuk membangun bandara internasional.
Rencananya ini telah sesuai dengan rancangan induk yang dirumuskan sejak tahun 2015.
Kabarnya, diperlukan dana sekitar Rp800 miliar untuk merealisasikan proyek besar ini.
Dilaporkan bahwa Angkasa Pura II, badan pengelola bandara di Indonesia, akan segera memulai konstruksi terminal baru dan fasilitas lainnya.
Ini meliputi apron, taxiway, dan berbagai kebutuhan lain yang wajib ada dalam sebuah bandara internasional.
++++
Keberadaan fasilitas ini dianggap sangat vital bagi Bangka Belitung, sebuah provinsi yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan.
Meskipun dikenal sebagai penghasil timah, provinsi ini kini tidak lagi hanya mengandalkan komoditas tersebut mengingat harga timah yang terus menurun.
Pemerintah provinsi kini sedang fokus mengembangkan sektor pariwisata sebagai salah satu pilar ekonominya.
Oleh karena itu, pembangunan fasilitas seperti bandara internasional menjadi suatu keharusan untuk mempermudah akses wisatawan.
Namun, sayangnya, proyek ini belum juga terealisasi sejak diumumkan pada tahun 2015.
Salah satu kendala utamanya adalah keterbatasan anggaran.
Proyek yang dimaksud adalah pengembangan Bandara Internasional Hanandjoeddin di Tanjung Pandan, Bangka Belitung, yang awalnya dikelola oleh Kementerian Perhubungan RI.
Meskipun telah direnovasi pada tahun 2017, dengan penambahan luas terminal menjadi 3.818 m2, bandara ini baru resmi dikelola oleh Angkasa Pura II sejak 2019.
Angkasa Pura II berencana mengembangkan Bandara Hanandjoeddin dalam dua tahap, sesuai dengan rencana induk 2015.