Merinding, Potensi Bencana Besar dan Kerusakan Parah Jika Sesar Lembang Bangun, Bandung hingga Gedebage Dalam Bayang-Bayang Rata Dengan Tanah
Merinding, Potensi Bencana Besar dan Kerusakan Parah Jika Sesar Lembang Bangun, Bandung hingga Gedebage Dalam Bayang-Bayang Rata Dengan Tanah-jared-murray/unplash-
Wilayah Akan Hancur Bila Sesar Lembang Bangun
Wilayah tersebut akan mengalami kerusakan yang signifikan apabila terjadi pergerakan pada Sesar Lembang.
Berdasarkan hasil pengamatan menggunakan layanan Google Maps, panjang Sesar Lembang dapat diukur sepanjang 22 kilometer berdasarkan citra satelit.
Meskipun begitu, penelitian lain menyebutkan bahwa panjang patahan ini berkisar antara 20 hingga 27 kilometer.
Dari perspektif teknologi penginderaan jarak jauh LIDAR (Light Detection and Ranging), Sesar Lembang memiliki titik nol yang berawal dari daerah Padalarang.
Rute pergerakan patahan ini akan melintasi sejumlah daerah, meliputi Ngamprah, Cihideung, Lembang, hingga Bukit Batu Lonceng (Cimenyan). Selain itu, dari arah timur, patahan akan melewati Desa Cipanjalu, Kecamatan Cilengkrang, hingga mencapai Kabupaten Bandung.
Laju pergeseran Sesar Lembang diperkirakan mencapai 3,0 hingga 5,5 milimeter setiap tahunnya, dengan potensi peningkatan hingga 4,0 milimeter per tahun.
Baca juga: Simak Resep Bajigur Khas Jawa Barat, Minuman Tradisional Pengusir Kedinginan
Baca juga: Nama Makanan Ini Terinspirasi Dari Bentuk Tubuh, Apa Itu? Makanan Unik Khas Bogor
Dampak dari pergeseran ini dikhawatirkan akan menyebabkan kerusakan di Kabupaten Bandung Barat, termasuk wilayah Ngamprah, Cisarua, Parongpong, dan Lembang yang memiliki jumlah penduduk mencapai 500.000 jiwa.
Cimahi teridentifikasi sebagai zona merah Sesar Lembang, dan riset menunjukkan bahwa pergeseran pada patahan ini akan berdampak langsung pada kota tersebut, mengingat jaraknya yang tidak melebihi 5-6 kilometer dari obyek vital pemerintahan.
Potensi terjadinya gempa sebagai akibat dari pergeseran Sesar Lembang dapat membelah wilayah dari Cimahi hingga Lembang.
Selain itu, diperkirakan bahwa pergeseran ini akan mengakibatkan kerusakan pada beberapa lokasi penting, seperti Sekolah Polisi Negara Cimahi, Observatorium Boscha, Sekolah Staff dan Komando TNI Angkatan Udara, serta lokasi wisata di daerah Lembang.
Pemukiman padat penduduk di sepanjang rute pergerakan Sesar Lembang juga berpotensi untuk meratakan struktur bangunan dengan permukaan tanah, berdasarkan penelitian dari Geoteknologi LIPI yang menyatakan bahwa patahan retak mekanis dapat menyebabkan pergeseran vertikal sekitar 50 sentimeter, meningkatkan risiko ketidakstabilan dan bahkan keruntuhan bangunan yang dilaluinya.
Kelanjutan,