Pintu Terlarang! Begini Ending Curry & Cyanide: The Jolly Joseph Case, Dokumenter Menegangkan Pembunuhan Berantai
Pintu Terlarang! Begini Ending Curry & Cyanide: The Jolly Joseph Case, Dokumenter Menegangkan Pembunuhan Berantai-Berbagai Sumber-
Menurut DR.V. V. Pillay, Kepala Pusat Pengendalian Racun di Institut Kedokteran Amrita, Kerala, Jolly melakukan riset tentang penggunaan sianida dengan cermat, termasuk memperkirakan waktu hilangnya sianida dari tubuh.
Pillay menekankan bahwa meskipun Jolly membunuh beberapa orang dalam rentang waktu tertentu, dia tidak dapat disebut sebagai pembunuh berantai klasik karena motifnya sangat beragam.
Dr. Meghna Srivastav, Ahli Psikologi Kriminal dan Hukum, menegaskan bahwa pembunuhan dapat dikategorikan sebagai berantai jika dilakukan terhadap lebih dari dua orang dalam periode yang tenang, dengan ciri khas tertentu.
Meskipun Jolly menggunakan sianida sebagai racun, tampaknya motifnya juga melibatkan keuntungan finansial.
Puncak Kisah: Nasib Jolly Joseph dan Rekannya
Akhir dari film "Curry & Cyanide: The Jolly Joseph Case" juga memaparkan fakta bahwa sianida ditemukan dalam tubuh Roy Thomas saat otopsi pada tahun 2011 dan dalam makam Sili Shaju saat dibongkar pada tahun 2020.
Sementara itu, tidak ditemukan jejak sianida pada keempat korban lainnya berdasarkan laporan forensik tahun 2023.
Jolly Joseph dan dua rekannya, M.S. Mathew yang merupakan saudaranya dan Prajit Kumar, seorang rekan Mathew, ditangkap pada tahun 2019.
Keduanya, yang bekerja di toko emas, membantu Jolly mendapatkan sianida. Meskipun M.S. Mathew awalnya membantah keterlibatannya dan menyatakan tidak bersalah terkait enam pembunuhan tersebut, ia akhirnya tidak membantah ketika diminta memberikan keterangan lebih lanjut.
Sidang kasus pembunuhan berantai Koodathayi dimulai pada 6 Maret 2023 di Pengadilan Sesi Tambahan Spesial Kozhikode, Kerala, dan hingga saat ini masih berlangsung. Jolly Joseph dan M.S. Mathew masih berada dalam tahanan di penjara distrik di Kozhikode.***