Pintu Terlarang! Begini Ending Curry & Cyanide: The Jolly Joseph Case, Dokumenter Menegangkan Pembunuhan Berantai
Pintu Terlarang! Begini Ending Curry & Cyanide: The Jolly Joseph Case, Dokumenter Menegangkan Pembunuhan Berantai-Berbagai Sumber-
Motif di Balik Pembunuhan yang Dilakukan oleh Jolly Joseph
Jolly Joseph, sosok yang terlibata dalam peristiwa memilukan pembunuhan enam anggota keluarga Ponnamattam, menorehkan catatan kelam dalam sejarah.
Tindakan keji yang dilakukannya melibatkan pembunuhan terhadap ayah mertua, ibu mertua, suami, paman, serta ibu dan anak yang merupakan saudaranya.
Analisis motif di balik aksi mengerikan ini menunjukkan keragaman, terkait dengan aspek properti, keuangan, dan dominasi dalam lingkup keluarga Thomas dan Shaju.
Akhir dari film "Curry & Cyanide: The Jolly Joseph Case" tahun 2023 menggambarkan motif pembunuhan yang dilakukan oleh Jolly melalui narasi yang sangat memikat.
Jolly mengambil nyawa ibu mertuanya demi mencapai puncak kekuasaan.
Ayah mertuanya menjadi korban karena nafsu untuk memiliki properti. Suaminya menjadi target karena dipertanyakan pertemanannya.
Paman Mathew harus mati karena menimbulkan kecurigaan. Bahkan, istrinya, Sili, dan anak mereka, Alphine, tak luput dari kebrutalan Jolly karena ingin memiliki Shaju sebagai suaminya.
Penyesalan dalam Hatinya: Apakah Jolly Joseph Menunjukkan Penyesalan?
Saat menelusuri kisah ini, kita tidak bisa tidak bertanya-tanya apakah Jolly Joseph merasa menyesal atas perbuatannya.
Dalam perbincangannya dengan Renji Wilson, adik iparnya, di bagian akhir film, terungkap bahwa Jolly tidak menunjukkan rasa bersalah.
Renji menirukan kata-kata Jolly, "Sebanyak apa pun dosa kita, Tuhan akan mengampuni kita. Dia juga akan mengampuniku."
Akhir film juga membahas apakah kasus Jolly Joseph dapat dikategorikan sebagai pembunuhan berantai atau tidak, mengingat karakteristiknya yang berbeda dari kasus serupa pada umumnya.
Cek pada halaman berikutnya,